Kamis, 01 Mei 2014

TRANSAKSI


Transaksi adalah satu atau beberapa aksi program aplikasi yang mengakses/mengubah isi basis data. Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data.  DBMS yang kita gunakan harus menjamin bahwa setiap transaksi harus dapat dikerjakan secara utuh atau tidak sama sekali.  Tidak boleh ada transaksi yang hanya dikerjakan sebagian, karena dapat menyebabkan inkonsistensi basis data.  Untuk itu transaksi selalu merubah basis data dari satu kondisi konsisten ke kondisi konsisten lain.
Sebuah transaksi berpeluang untuk ‘mengganggu’ integritas basis data yang dapat membuat kondisi/hubungan antar data tidak seperti seharusnya.  Untuk menjamin agar integritas dapat tetap terpelihara maka setiap transaksi harus memiliki sifat-sifat:
1.      Atomik, dimana semua operasi dalam transaksi dapat dikerjakan seluruhnya atau tidak sama sekali.
2.      Konsisten, dimana eksekusi transaksi secara tunggal harus dapat menjamin data tetap konsisten setelah transaksi berakhir.
3.      Terisolasi, jika pada sebuah sistem basis data terdapat sejumlah transaksi yang dilaksanakan secara bersamaan, maka semua transaksi yang dilaksanakan pada saat yang bersamaan tersebut harus dapat dimulai dan bisa berakhir.
4.      Bertahan, dimana perubahan data yang terjadi setelah sebuah transaksi berakhir dengan baik, harus dapat bertahan bahkan jika seandainya sistem menjadi mati.


Operasi Transaksi Pada Oracle

Commit berfungsi untuk menandakan bahwa transaksi telah dilaksanan.
Rollback berfungsi untuk memberitahukan bahwa transaksi harus diulang karena adanya suatu kegagalan.

Berikut contohnya:
Pertama marilah kita buat tabel yang bernama “dicoba”.

Setelah itu marilah kita isi datanya serta membuat sequencenya:



Terus mari kita mainkan commit dan rollbacknya. Sebelumnya mari kita buka SQL Command Line dengan latar yang berbeda, seperti gambar dibawah ini:
--saya memakai warna hitam dan abu-abu. 



Pastikan kita login dengan user yang sama.



Masih sama ya? Belom ada perbedaan, oke mari kita bikin mereke berbeda..
Isi data berikut di Command Line yang latarnya warna hitam. 



Next mari kita tampilkan table tersebut di SQL Command Line  yang berwarna hitam.

Jangan lupa di SQL Command Line latar abu-abu kita tampilkan datanya.



          Beda yaa??? Cieee bisa beda,, wkwkwkwk..
            Why??? Jawabannya adalah karena transaksi memasukkan data pada Command Line berlatar hitam belum sepenuhnya berakhir. Untuk menandakan bahwa proses memasukkan data tersebut telah berakhir dan sukses, maka kita perlu menyatakan bahwa transaksi tersebut telah commit.


Gini cara commitnya:



Setelah itu kita coba tampilkan data di Command Line yang berlatar abu-abu, pasti datanya sudah bertambah seperti yang ada di Command Line yang hitam. Cieee sama.. sehati.. hehe..



Save Point
Save point seperti sebuah check point saat kita bermain game. Fungsi dari save point adalah supaya pada saat kita ingin rollback atau ada transaksi yang gagal, transaksi tidak berjalan dari awal kembali, tetapi dari save poin yang telah kita buat. Untuk membuat sebuah save point, caranya adalah : 
SAVEPOINT[nama save point];

Setelah dibuat save pointnya kita dapat rollback ke save point tersebut dengan cara : 

ROLLBACK TO[nama save point]; 


Isolasi Transaksi
Dalam transaksi database, ada 3 hal yang harus dicegah yaitu. 
·         Dirty Read 
Transaksi membaca data dari hasil transaksi lainnya yang gagal. Kedua transaksi tersebut 
berjalan bersamaan. 
·         Non-Repeatable Read 
Transaksi membaca ulang data yang telah di baca sebelumnya karena data tersebut telah 
di modifikasi oleh transaksi lainnya. 
·          Phantom Read
Transaksi membaca sebuah data yang telah hilang akibat dari transaksi yang lainnya. 

Untuk mencegah 3 hal tersebut, maka dalam Oracle terdapat 2 level isolasi yang dapat diimplementasikan, yaitu : 
·         Read Commited 
Transaksi hanya dapat melihat perubahan data setelah transaksi lain telah commit pada 
data tersebut. (Seperti dalam contoh commit) 
·         Serializable 
      Adalah level isolasi yang menyediakan isolasi transaksi yang paling ketat. Level ini mengemulasikan eksekusi transaksi secara serial, menjadikan transaksi dieksekusi satu setelah yang lainnya,seperti secara serial, bukan secara bersamaan (pararel). Tetapi aplikasi yang menggunakan level isolasi ini harus bersedia untuk mengulangi transaksi dikarenakan kegagalan pengserialan transaksi. 

     Saat transaksi berada pada level serializable, sebuah query SELECT hanya melihat data yang di COMMIT sebelum transaksi di mulai; transaksi tersebut tidak akan pernah melihat baik data yang belum di COMMIT atau perubahan data yang terjadi selama eksekusi transaksi oleh transaksi lain yang berjalan pada waktu bersamaan (e.g. saat transaksi ini berjalan, ada transaksi lain yang melakukan COMMIT pada data). Jika pada transaksi dengan level isolasi Serializable mengandung DML (Data Manipulatin Language) yang mencoba untuk meng-update suatu data yang mungkin sudah di update pada sebuah transaksi yang belum di commit pada awal transaksi Serializable, maka perintah DML tersebut akan gagal. 

         Untuk mengaplikasikan level isolasi Serializable, adalah dengan menggunakan perintah : 

SET TRANSACTION ISOLATION LEVEL SERIALIZABLE;
Isolai level ini mencegah terjadinya Phantom Read. 

Locking Protocol
Pada transaksi database, dikenal istilah locking yang berfungsi untuk menjaga integritas data. Terdapat dua buah metode locking yaitu : 
·         Shared Lock (S-LOCK) 
Jika transaksi memiliki shared lock pada suatu data, transaksi tersebut hanya bisa melakukan pembacaan. 
·         Exclusive Lock (X-LOCK) 
Bagi transaksi yang memiliki exclusive lock pada suatu data, transaksi tersebut dapat melakukan perubahan dan pembacaan terhadap data tersebut. 
Untuk shared lock, dapat dimiliki oleh beberapa transaksi dalam satu waktu, namun untuk exclusive lock, hanya dapat dimiliki oleh satu transaksi pada satu waktu. 
Penguncian Level Tabel
Penguncian yang berfungsi untuk mengunci suatu tabel untuk mencegah perubahan atau penghapusan tabel selama ada transaksi yang menggunakan tabel tersebut. Untuk melakukan perintah penguncian tabel, adalah sebagai berikut. 

LOCK TABLE [nama tabel]; 
Penguncian Level Baris

Penguncian yang dilakukan pada baris (ROW) yang sedang digunakan oleh suatu transaksi sampai transaksi tersebut selesai dilakukan. Penguncian level baris hanya berlaku untuk operasi UPDATE dan DELETE. 
Deadlock

Merupakan situasi dimana dua atau lebih transaksi dalam kondisi wait-state, satu sama lain menunggu Lock dilepas sebelum di mulai (Yudi Wibisono).