Langkah pertama kita reset dulu itu akses poin dengan
memencet tombol reset di bagian belakang akses poin selama 10 detik pake paper
clip, biar kita yakin settingannya kembali ke default.
Selanjutnya laptop/PC kita kasih ip statis dengan alamat
192.168.1.* (bintang bisa diisi apa aja asal bukan 245 dan di bawah 255). Kalau
sudah sambungkan kabel UTP dari Laptop/PC ini ke akses poin secara langsung.
Ping ke alamat 192.168.1.245, kalau ada reply lanjutkan
dengan buka browser trus ketikkan alamat diatas (192.168.1.245) di address bar.
Kalau keluar kotak dialog user password isikan “admin” pada kota password,
sedangkan username biarkan kosong.
Klik OK dan anda akan menemukan halaman
setting berbasis web dari akses poin ini.
Selanjutnya, masih pada menu Setup tapi kita bergeser ke
submenu AP Mode. Seperti inilah tampilannya.
Pada submenu ini, kita dapat merubah tipe dari AP yang
akan digunakan. Ada empat jenis tipe, yaitu Access Point, Access Point Client,
Repeater, dan Access Point Bridge.
Mode Access Point merupakan mode defaultnya. Dengan mode
ini, AP menghubungkan banyak perangkat secara nirkabel. Mode ini bekerja mirip
dengan perangkat Switch jika media transmisi yang digunakan berkabel.
Mode Access Point Client akan membuat AP terhubung dengan
AP lainnya saja, tidak untuk menyebar koneksi ke perangkat lain. AP akan menjadi
client dari AP lainnya.
Mode Repeater menjadikan AP sebagai penguat sinyal dari
AP lainnya, sama dengan cara kerja repeater biasanya
Mode Access Point Bridge mirip dengan mode Access Point,
namun pada mode ini AP akan bekerja sebagai bridge.
Sekarang kita beralih ke Menu Wireless. Saat menu wireless ini dipilih, halaman yang pertama muncul merupaka submenu Basic Wireless Setting.
Mode. Di
sini kita bisa memilih mode teknologi wireless yang digunakan oleh AP. Apakah
tipe B, G, atau keduanya (mixed). Kalau
kita pilih Wireless B only, maka perangkat yang bisa terhubung dengan AP ini
hanya perangkat dengan teknologi wireless B saja, begitu pula kalau kita pilih
Wireless G only. Jadi, sebaiknya pilih mixed supaya lebih fleksibel.
SSID
bagian ini menentukan nama yang akan tertangkap oleh perangkat wireless yang
mendapat sinyal dari AP kita.
Channel
media koneksi wireles terbagi ke dalam beberapa channel supaya tidak saling
mengganggu. Sesuaikan channel dengan perangkat wireless lain yang ada di
sekitar AP yang kita pasang supaya tidak saling bertabrakan
SSID
Broadcast kalau bagian ini didisable, maka AP kita akan
tersembunyi dan hanya orang-orang yang tahu nama SSID kita saja yang dapat
terkoneksi dengan AP kita.
Sekarang lanjut ke Security Mode.
Disini, kita dapat memilih mode security untuk
mengamankan jaringan dan perangkat wireless kita, diantaranya:- WEP
- WPA Personal
- WPA 2 Personal
- WPA 2 Enterprise
- WPA 2 Mixed
- WPA Enterprise
- Radius
Perbedaan dari semua mode security diatas terdapat
pada metode enkripsi passwordnya, kecuali pada mode Radius. Jika kita pilih
Radius, maka kita harus siapkan sebuah Radius Server untuk memfilter perangkat
yang dapat terhubung ke internet dengan menggunakan AP kita.
Lanjut
Sekarang, kita beralih ke
Menu Administration.
Dalam
menu ini, kita bisa merubah password yang dapat digunakan untuk melakukan akses
ke halaman administrasi Access Point, konfigurasi SNMP yang digunakan oleh
jaringan wireless kita, pencatatan log, hingga merubah keonfigurasi ke setingan
dari pabrik dan mengupdate firmware yang digunakan.
Jika
semuanya sudah selesai, save settings dan acces point akan bisa terkoneksi
dengan PC.